JAKARTA - Bermain Game selalu dikaitkan dengan
aktivitas yang bersifat kekanak-kanakan. Seorang gamer asal Jakarta,
Rindradana Rildo, berusaha mematahkan persepsi negatif masyarakat
tentang game.
Rindradana Rildo salah satu di antara contoh gamer berdedikasi. Ketika Okezone menyambangi kediamannya di bilangan Casablanca, ratusan konsol dan handheld dari berbagai zaman langsung "menyambut" tim di ruang tamu.
"Silakan masuk," sapa Rindra menyambut Okezone. Tak lama setelah ia menyapa dan mempersilakan masuk, Okezone melihat ratusan konsol serta game terpajang di rumahnya.
Di ruang tamu, sudah terpasang Xbox One dan PlayStation 4 di depan TV. Rumah ini tampak seperti surganya gamer laki-laki.
Dia
memulai pembicarannya mengenai hobinya mengoleksi game dan konsol
jadul. "Hobi saya bermain game sudah dimulai dari usia empat tahun,
ketika itu konsol game pertama saya dibelikan oleh Ayah," ujarnya
merendah.
Seiring berjalannya waktu, Rindra semakin getol mendalami aktivitas tersebut. Ia mengaku menghabiskan hampir Rp100 juta per tahun demi hobi ini.

Rindradana Rildo salah satu di antara contoh gamer berdedikasi. Ketika Okezone menyambangi kediamannya di bilangan Casablanca, ratusan konsol dan handheld dari berbagai zaman langsung "menyambut" tim di ruang tamu.
"Silakan masuk," sapa Rindra menyambut Okezone. Tak lama setelah ia menyapa dan mempersilakan masuk, Okezone melihat ratusan konsol serta game terpajang di rumahnya.
Di ruang tamu, sudah terpasang Xbox One dan PlayStation 4 di depan TV. Rumah ini tampak seperti surganya gamer laki-laki.
Seiring berjalannya waktu, Rindra semakin getol mendalami aktivitas tersebut. Ia mengaku menghabiskan hampir Rp100 juta per tahun demi hobi ini.
Rindra yang sedang berjuang menyelesaikan disertasinya ini mengajak Okezone ke ruang belakang. Ruangan ini menyimpan koleksi Konsol jadul, seperti NES Famicom dan Sega Genesis. Ruangan ini bagaikan tempat sakral bagi Rindra, karena disinilah ia menenangkan diri sambil nge-game.
Rindra membuktikan bahwa ia tidak main-main dengan hobi ini. Sudah 2 event berskala internasional ia datangi. Salah satunya adalah gelaran TGS (Tokyo Game Show) tahun lalu.
Satu impiannya yang belum tercapai adalah memiliki mesin arcade sendiri di rumahnya. Alasan keterbatasan tempat, ia harus menunda untuk membelinya.
Sumber: Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar